dia tidak akan MENYENTUHMU sebelum bernikah denganmu...
dia tidak akan MEMANGGILMU SAYANG sebelum bernikah denganmu...
dia tidak MELIHAT AURATMU sebelum bernikah denganmu...
dia tidak akan menyebabkanmu LALAI DARI MENJADI HAMBA ALLAH YANG BAIK.
wallahu'alam. :)

Monday, March 19, 2012

Allah Sangat Mencintai Kita. Bersyukurkah kita?

Assalamu'alaikum....
 Subhanallah... Alhamdulillah... Allahu akbar... Laaillahailallah...
Adakah kita sedar bahawa Allah TELAH beri kita terlalu banyak nikmat? namun adakah kita bersyukur? :')
tepuk dada Tanya IMAN :)

BERIKAN SELURUH CINTAMU PADA-NYA


wallahu'alam.~

Sunday, March 18, 2012

Part 2: Saat Nabi Hampir Wafat

Terdapat sebuah kisah tentang cinta yang sebenar-benar cinta yang dicontohkan Allah melalui kehidupan RasulNya. Pagi itu, walaupun langit telah mulai menguning, burung-burung gurun enggan mengepakkan sayap. Ketika itulah, Rasulullah dengan suara terbatas memberikan kutbah:

"Wahai umatku, kita semua berada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasihNya. Maka taati dan bertakwalah kepadaNya. Ku wariskan dua perkara pada kalian, al-Qur'an dan sunnahku. Barang siapa mencintai sunnahku, bererti mencintai aku dan kelak orang-orang yang mencintaiku, akan masuk syurga bersama-samaku."

Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasulullah saw. yang tenang dan penuh minat menatap sahabat-sahabatnya satu persatu. Abu Bakar menatap baginda dengan mata yang berkaca-kaca, Umar dadanya naik turun menahan nafas dan tangisnya. Usman menghela nafas panjang dan Ali menundukkan kepalanya dalam-dalam. Isyarat itu telah datang, saatnya sudah tiba.

"Rasulullah saw. akan meninggalkan kita semua," keluh hati semua sahabat kala itu.

Manusia tercinta itu, hampir selesai menunaikan tugasnya di dunia. Tanda-tanda itu semakin kuat, tatkala Ali dan Fadhal dengan cergas menangkap Rasulullah saw. yang berkeadaan lemah dan goyah ketika turun dari mimbar. Disaat itu, kalau mampu, seluruh sahabat yang hadir di sana pasti akan menahan detik-detik berlalu.

Matahari kian tinggi, tapi pintu rumah Rasulullah saw. masih tertutup. Sedang di dalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemah dengan keningnya yang berkeringat dan membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya.

Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. "Bolehkah saya masuk?" tanyanya. Tetapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk, "Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu.